Senin, 26 September 2011

HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA GOUT DI RS xxxx


I.                   PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja dan raja dari penyakit" karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat.  Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi ( Depkes RI, 2007 ).
 Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan sekunder (10 persen).  Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh.  Gout sekunder adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui.  Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause.  Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang.  Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus ( Depkes RI, 2007 ).
 Kejadian artritis gout dalam beberapa dasawarsa terakhir ini baik di negara-negara maju maupun yang sedang berkembang semakin meningkat terutama pada pria usia 40-50 tahun ( Pirma Siburian, 2007 ).
 Menurut Dr. Richard J. Johnson dari Baylor College, Texas dalam makalah berjudul New Roles for Uric acid in the Pathogenesis of Hypertension and Renal Diseases memaparkan sejak lama diamati bahwa pada pasien hipertensi ditemukan peninggian asam urat.  Dari berbagai penelitian mulai terungkap lebih banyak ”rahasia” asam urat.  Misalnya, asam urat ternyata juga merangsang sistem renin angiotensin, sehingga memacu peninggian tekanan darah. Pada binatang percobaan, hiperurisemia (kadar asam urat darah yang tinggi) menyebabkan penebalan dinding arteri di ginjal, khususnya pembuluh arteriol efferen, sehingga terjadi arteriosklerosis yang selanjutnya menyebabkan hipertensi.  Melalui beberapa zat mediator peradangan, asam urat juga menyebabkan proliferasi sel-sel ginjal yang pada gilirannya merusak saringan ginjal.  Memang masih diperlukan penelitian-penelitian lanjutan tentang asam urat, tapi peninggian asam urat ternyata tidak hanya menyebabkan radang sendi, penumpukan asam urat di ginjal dan batu ginjal, tetapi sekarang juga terkait dengan hipertensi. Namun untunglah, kemajuan di bidang biologi molekuler menghasilkan pengobatan penyakit ginjal menjadi lebih canggih, yaitu dengan melakukan blokade zat mediator atau pemicu proses inflamasi.  Blokade dilakukan terhadap zat-zat sitokin seperti IL-1, TNFalpha, dan MIF.  Blokade-blokade yang spesifik ini menghasilkan perbaikan-perbaikan tertentu seperti berkurangnya proteinuria, gambaran kerusakan sel yang lebih baik, dan sebagainya.  Di samping keberhasilan, masih ada juga kegagalan-kegagalan yang ditemui pada blokade ini seperti misalnya timbulnya sepsis.  Penelitian lanjutan masih diperlukan agar bentuk terapi ini dapat diterapkan secara rutin di klinik ( Sinar Harapan, 2007 ).

 B.      Identifikasi masalah
 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :
1.          Bagaimana karakteristik penderita gout di RS xxxx
2.          Bagaimana tekanan darah pada penderita gout di RS xxxx
3.          Bagaimana status gizi pada penderita gout di RS xxxx

C.      Tujuan Penelitian
1.          Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik, tekanan darah, dan status gizi penderita gout di RS xxxx

2.          Tujuan Khusus
a.     Mengetahui karakteristik penderita gout di RS xxxx
b.     Mengetahui tekanan darah pada penderita gout di RS xxxx
c.     Mengetahui status gizi pada penderita gout di RS xxxx
  
D.            Mafaat Penelitian 
1.      Memberikan pengalaman meneliti bagi penulis
2.      Sebagai bahan  informasi kepada pihak RS xxxx
3.  Untuk memberikan informasi kepada masyarakat hubungan antara kadar asam urat dengan tekanan darah
4.      Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi Program Studi xxx
5.   Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.

balik ke daftar

Tidak ada komentar: